Translate
Selasa, 20 Januari 2015
TELEKINETIS
Dari antara banyak kemampuan unik manusia, Telekinesis adalah salah satu yang paling kontroversial. Berbeda dengan telepati yang lebih bisa diterima di kalangan sains, telekinesis masih dianggap sebagai salah satu fenomena yang tidak bisa dibuktikan secara sains, walaupun keberadaannya cukup diterima oleh banyak ilmuwan lainnya.
Senin, 19 Januari 2015
telepati PANDANGAN parapsikologi
TELEPATI MENURUT PARAPSIKOLOGI.telepati diyakini melibatkan fisiologis tubuh,bukan semata mata pikiran saja. yg bekerja.dalam sebuah penelitian menunjukan ketika seseorang menyamapaikan sebuah informasi telepatik kepada orang lain,terjadi perubahan fisiologis dalam diri pengirim.saat seseorang mengirimkan pesan ,penerima pesan harus berkonsentrasi memikirkan pengirim pesan ,respon kulit galvanik/GSR,yg merupakan detektor alamiah thp stress psikologis dalam diri seseorang,meninhkat.pada saat rileks GSR kembali menurun..
PENELITIAN dilaboratorium tsb menunjukan bahwa ketika mengirim pesan dan berkonsentrasi ke target penerima pesan ,dimana terjadi peningkatan GSR,target penerima pesan juga mengalami peningkatan GSR,Ketika pengirim pesan rileks ,scr otomatis GSR target penerima pesan juga turun.walaupun target penerima pesan tidak tahu apakah pengirim pesan sedang berkonsentrasi atau tidak.jadi, secara fisiologos target penerima pesan merespon perubahan fisiologis pengirim pesan.dalam bidang parapskologis .telepati dianggap sbg bentuk indra keenam/ESP.dimana informasi dihub.kan melalui psike.hal ini sering dihub.kan dgn prekognisi dan kewaskitaan .berbagai percobaan telah digunakan utk menguji kemampuan telepati.diantara yg terkenal adl penggunaan kartu zener dan metode ganzefl...
contoh TELEPATI
Contoh telepati sederhana,’’ilustrasinya seperti
ini,tatkala si anu sedang asyik asyik nya main dg teman temanya ,tiba tiba
merasa gelisah.si anu merasa harus segera pulang ke rumah.si anu merasa
khawatir dgn ibunya.tapi sianu memutuskan utk mengabaikan rasa gelisah yg tiba
tiba menyergap tadi.semakin lama,si anu merasa semakin gelisah dan akhirnya
memutuskan utk pulang kermh.ternyata sesampainya dirmh sianu menemui ibunya dlm kondisi pingsan
Kebanyakan fenomena telepati yg terjadi terdiri dari dua hal yg mendasar.yaitu telepati yg terjadi antara dua orang atau lebih yg memiliki hub. Dekat’’suami,istri atau ibu dan anak’’,juga dalam kondisi berbahaya,semisal,ibu si anu terjatuh dikamar mandi.sesaat dalam kondisi kesakitan,ibu si anu memikirkan sianu dg sangat kuat,dan berfikir tidak akan lg bisa melihat sianu lg .dan secara bersaman sianu menerima informasi atau perasaan yg dikirimkan oleh sang ibu .sianu menjadi gelisah,memikirkan sang ibu dan terdorong utk pulang kerumah.
telePATI
TELEPATI adl kemampuan utk berkomunikasi atau saling menukar informasi dgn orang lain tanpa menggunakan indra. si non verbal atau mental.kondisi dimana alam bawah sadar terbuka dan aktif serta terhubung satu dgn yg lainya.fenomena ini pun sering terjadi dalam keseharian kita ,seorang anak dgn ibunya sering terjadi hub batin atau mental sehingga bisa saling merasakan perasaan atau informasi yg ada meskipun jaraknya cukup jauhkomunikasi antara dua orang atau lebih saling bercakap cakap tanpa perlu berbicara..
namun tentu saja telepati tidak sespektakuler yg digambarkan dlm film populer.. informasi yg disampaikan dalam telepati adl gambaran gambaran singkat dan yg bersifat komunikasi non verbal atau mental.kondisi dimana alam bawah sadar terbuka dan aktif serta terhubung satu dgn yg lainya.fenomena ini pun sering terjadi dalam keseharian kita ,seorang anak dgn ibunya sering terjadi hub batin atau mental sehingga bisa saling merasakan perasaan atau informasi yg ada meskipun jaraknya cukup jauh.
Minggu, 18 Januari 2015
macam MACAM gelombang OTAK
Gelombang Gamma, Beta, Alpha, Tetha dan Delta dalam OtakDalam kehidupan sehari-hari, kita sudah amat familiar dengan gelombang radio, gelombang televisi atau dalam terapan khusus ada gelombang radar, gelombang sonar, gelombang seismik.Dalam medis, qt mungkin pernah menjumpai, bahkan malah pernah diperiksa ‘heart rate’nya dengan stetoskop , atau bagian alat yang ditempel di telinga saat menggunakan tensimeter mmHg atau spigmomanometer, serta visualisasi janin memanfaatkan ultrasonograpry (USG), yang merupakan terapan gelombang bunyi. Atau kalau tidak di rumah sakit minimal pernah lihat di sinetron drama, jika seseorang dalam keadaan kritis, maka Elektrocardiography (ECG) yang berbasiskan gelombang EM, akan bersiul dengan sinyalnya, tiit…tiit…tiit, dan kalayak akan menunggu dengan tegang, sendu dan cemas, dan ketika siulannya membahana panjang tiiiiiiiiiiiiiitttttttttt… maka bertangis-tangisan kalayak, xixixi…. :)
Ngomong-ngomong tentang Otak lagi, Jaringan otak manusia menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV) ( Bagi anda yang belum memahami kelistrikan pada sel syaraf dan otot jantung, silahkan baca dulu di materi fisika kesehatan tentang Biolistrik ). Gelombang listrik ini disebut brainwave atau Gelombang Otak.Selain EEG yang ditemukan oleh Emil HDB Reymond atau yang lebih canggih MEG yang ditemukan fisikawan biomagnetik David Cohen, mungkin anda pernah membaca adanya piranti Brain Mapping, CT Scan, PET FMRI? Alat ini juga digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping, dkk hanya memeriksa dan memetakan.Letak dan keadaan metabolisme serta perubahan keadaan otak secara fisik. Biasanya untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembuluh darah di otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.Dalam fisika, identifikasi gelombang umumnya dikaitkan dengan panjang gelombang atau frekwensi-nya. Dalam gelombang otak ini yang akan qt tinjau adalah fekuensi-nya. Apakah frekuensi itu? Ya, jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan Hz (Hertz).
Nah, berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, terhipnotis, bermimpi, tidur berjalan dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran. Riset selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa Gelombang Otak (Brainwave) tidak hanya menunjukkan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi dapat juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang. Dengan mengkondisikan otak agar memproduksi atau mereduksi jenis frekuensi Gelombang Otak tertentu, maka dimungkinkan untuk menghasilkan beragam kondisi mental dan emosional.Secara garis besar, otak manusia menghasilkan empat jenis Gelombang Otak (Brainwave) secara bersamaan, yaitu Gamma, Beta, Alpha, Tetha, Delta. Akan tetapi selalu ada jenis Gelombang Otak yang dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu. Misalnya jika kita tertidur, maka Gelombang Otak yang dominan adalah Delta.
Berikut disajikan klasifikasi Gelombang Otak berdasarkan frekuensinya
1. GAMMA (20 hz -40 hz)Gelombang Gamma cenderung merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
2.
BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 20 hz)Merupakan Gelombang Otak
(Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan
Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Frekwensi
beta adalah keadaan pikiran anda sekaran ini, ketika Anda duduk di depan
komputer membaca artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu
high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma ,
lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran
gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz). Gelombang Beta di perlukan otak
ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah, dan keadaan pikiran di mana
Anda telah menghabiskan sebagian besar hidup Anda.Sensori
Motor Rhytm (12 hz – 16 hz)SMR sebenarnya masih masuk
kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru
dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita
epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism
ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di
atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap
penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa
menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik
neurofeedback .
3.
ALPHA ( 8 hz – 12 hz )Adalah Gelombang Otak
(Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksaksi atau
mulai istirahat dengan tanda-tanda mata mulai menutup atau mulai mengantuk.
Anda menghasilkan gelombang alpha setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan
antara sadar dan tidak sadar. Fenomena alpha banyak dimanfaatkan oleh para
pakar hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang
memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang alpha. Frekwensi
alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali, penghubung pikiran sadar dan
bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi Anda, karena Anda memiliki gelombang
alpha. Kabur atau jelas sebuah mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas
dan kuantitas gelombang alpha pada saat Anda bermimpi. Alpha adalah pikiran
yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar
4. THETA ( 4 hz – 8 hz )Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur, beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance, hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave) Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki kondisi meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu Anda telah mencapai theta, anda menjadi mudah tertidur. Disinilah alasan bahwa gelombang Alpha adalah keadaan utama untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda.
Jika anda ingin bereksperimen dengan meditasi melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.Pernahkah Anda mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat dari kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave) theta juga dikenal sebagai “gelombang ajaib”, karena berkaitan dengan kekuatan psikis.
Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran, kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual agama. Dengan dasar inilah “GOD SPOT” ditemukan.5. DELTA (0.5 hz – 4 hz)Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap.Gelombang Delta adalah gelombang yang paling rendah pada otak anda, otak tidak akan pernah mencapai frekwensi 0 hz, karena jika otak anda dalam kasus ini Anda akan mati!
Schumann Resonance (7.83 hz) Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.Penemuan baru dibidang frekwensi dan Gelombang Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D. Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan frekwensi lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
nah, kalau anda sedang membaca artikel ini dengan ‘begitu’ seriusnya, anda sudah tahu gelombang otak apa yang dominan
potensi OTAK tengah
Salah satu rahasia aktivasi otak tengah yang bisa membuat anak-anak biasa menjadi luar biasa adalah memakai teknologi gelombang otak. Teknologi gelombang otak ini pertama kali ditemukan oleh Richard Caton. Dalam jurnal medis di Inggris yang dikeluarkan pada tahun 1875, dia menyebutkan bahwa pada belahan otak kelinci dan monyet ditemukan adanya aktivitas listrik.Penelitian tentang gelombang otak kemudian dilanjutkan oleh Adolf Beck pada tahun 1890. Dalam sebuah artikelnya dia menemukan adanya gelombang listrik pada otak kelinci dan otak anjing. Dia menambahkan bahwa gelombang ini berupa osilasi ritmik yang mirip cahaya.
Penemuan gelombang otak manusia sendiri baru ada setelah seorang ahli fisiologi bernama Hans Berger menjelaskan penelitian tentang gelombang otak manusia pada tahun 1920. Macam-macam gelombang otak Gelombang otak manusia terdiri atas beberapa macam. Setiap macam gelombang dibedakan atas frekuensi dan juga gejala yang menyertai ke-munculannya. Gelombang-gelombang otak ini antara lain adalah gelombang alpha, gelombang beta, gelombang delta, gelombang gamma, dan juga gelombang tetha.
Dalam
beberapa sumber, ada yang menyertakan gelombang otak yang lain, yaitu Schumann
Resonance dan juga sensory motor rhythm.
Gelombang
otak yang pertama adalah gelombang alpha. Gelombang alpha ini mempunyai
frekuensi 8 hingga 12 hertz. Ketika gelombang ini muncul, mata kita akan terasa
ngantuk. Saat itu, kita akan merasa sadar dan tidak sadar. Gelombang ini juga
muncul saat kita sedang relaksasi dan beristirahat.
Frekuensi
gelombang alpha merupakan frekuensi pengendali yang mampu menghubungkan pikiran
sadar dan bawah sadar. Itu sebabnya, kita mampu mengingat mimpi yang terjadi
saat kita tidur. Gelombang alpha juga dihasilkan orang yang sedang meditasi
atau rileks.
Gelombang
otak yang kedua adalah gelombang beta. Gelombang beta ini mempunyai frekuensi
di atas 12 hertz atau 12 hertz sampai dengan 19 hertz. Gelombang ini muncul
saat kita sedang siaga penuh. Misalnya saja, saat kita bekerja atau sedang
berkomunikasi dengan orang lain. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok,
yaitu High Beta Waves (frekuansi di atas 19 hertz), Beta Waves (15-18 hertz),
dan Low Beta Waves (12-15 hertz).
Gelombang
otak yang ketiga adalah gelombang delta. Gelombang delta ini mempunyai
frekuensi 1 sampai dengan 4 hertz. Gelombang ini frekuensinya rendah, tetapi
amplitu-donya besar. Gelombang delta juga muncul saat tubuh dan pikiran kita
berada dalam relaksasi. Misalnya saja saat tidur terlelap tanpa mimpi.
Gelombang
otak yang keempat adalah gelombang gamma. Gelombang gamma ini mempunyai
frekuensi 25 sampai dengan 100 hertz. Gelombang ini muncul pada saat tubuh kita
berada dalam kondisi mental yang sangat kuat. Misalnya saja saat tampil di muka
umum, panik, dan ketakutan. Dalam kondisi ini, tubuh mempunyai kesadaran yang
penuh. Beberapa artikel di internet menyebutkan bahwa gelombang gamma terbagi
lagi ke dalam beberapa bagian dan konon gelombang-gelombang tersebut
berhubungan dengan supranatural dan kemampuan yang luar biasa.
Baru-baru
ini ditemukan bahwa temyata di atas gelombang gamma terdapat gelombang lain
yang frekuensinya lebih besar. Gelombang pertama adalah gelombang hypergam-ma.
Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 100 hertz. Dan gelombang kedua
adalah gelombang lambda. Gelombang ini mempunyai frekuensi lebih dari 200 hertz.
Gelombang
otak yang kelima adalah gelombang tetha. Gelombang tethadisebut juga sebagai
Tetha Rhytm. Frekuensinya adalah di antara 4 hertz hingga 8 hertz. Tanda-tanda
yang datang saat gelombang ini muncul adalah napas yang melambat dan dalam. Gelombang
ini juga muncul saat orang dalam kondisi yang sangat rileks seperti meditasi,
dan menjalani ritual agama yang khusyuk.
Bayi
dan anak-anak selalu dalam gelombang tetha dan alpha. Itu sebabnya, anak-anak
mudah sekali belajar dan menerima perkataan perkataan baik/buruk. Gelombang
alpha dan tetha merupakan gelombang pikiran bawah sadar dan dengan gelombang
ini pula, anak-anak mampu berimajinasi tanpa batas.
Sensori
Motor Rhythm (SMR) juga termasuk ke dalam gelombang otak. Gelombang ini
mempunyai frekuensi 12 hertz hingga 16 hertz. SMR sebenarnya masih masuk
kelompok getaran low beta. Akan tetapi, gelom-bang ini baru dipelajari secara
mendalam akhir-akhir ini. Temuan yang diperoleh para ahli menujukkan bahwa
penderita epilepsi, penderita ADHD (Attention Deficit and Hyperacti-vity
Disorder) dan penderita autisme temyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini.
Hal
ini terjadi karena para penderita gangguan di atas tidak mampu berkonsentrasi
atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Ingat lagi bahwa gelombang
beta muncul saat tubuh berada dalam siaga dan konsentrasi penuh. Akibat inilah,
para ahli akhirnya menemukan terapi penyembuhan penyakit tadi adalah dengan
cara merangsang otak agar menghasilkan getaran SMR tersebut. Hal tersebut
dilakukan dengan teknik neurofeedback.
Tak
hanya Sensory Motor Rhythm, Schumann Resonance juga termasuk ke dalam gelombang
otak. Gelombang ini termasuk golongan gelombang tetha. Akan tetapi, Schumann
Resonance dihasilkan oleh getaran alam semesta. Frekuensi gelombang ini adalah
7,83 hertz.
Manusia
yang mampu menghasilkan gelombang ini konon mempunyai kemampuan supranatural,
seperti Extrasensory Perception (ESP), telepati, Clairvoy-ance (bentuk dari
ESP), dan kemampuan supranatural lainnya. Salah satu contoh manusia yang
otaknya mampu menghasilkan gelombang ini adalah anak indigo (anak yang
menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan
intuisi yang sangat tinggi).
Penemuan
aktivasi otak tengah ini sesungguhnya sangat menarik sekali karena terbukti
dengan memanfaatkan teknologi gelombang otak buatan manusia namun hasilnya
mampu membuat seorang anak "sakti" alias mampu melakukan aktivitas
dengan mata tertutup tanpa harus melakukan ritual yang bersifat mistik
sebagaimana dilakukan oleh orang-orang dewasa yang gemar ilmu supranatural.
Tugas
para ilmuwan sekarang adalah melakukan riset mengapa gelombang otak tengah
(mesencephalic waves) ternyata mampu membuka intuisi super pada anak dengan
menggunakan alat pendeteksi gelombang otak bernama EEG generasi terbaru. Alat
EEG ini dalam penelitian ilmiah terbaru telah berhasil menemukan gelombang otak
tengah. Penemuan ini disebut dengan istilah "New EEG phenomenon".
Nampaknya
memang gelombang otak tengah inilah "radar" baru untuk manusia. Jika
binatang memiliki insting yang tinggi sehingga mengetahui jika ada bencana yg
akan datang, maka manusia dengan kemampuan gelombang radar otak tengah ini pun
akan kemampuan yang sama dapat mengetahui apa yang akan terjadi.
Jika
binatang mampu meradar bencana yang akan datang tentunya manusia yang merupakan
mahluk Tuhan paling sempurna mestinya bisa juga. Namun kemampuan ini memang
sering terkubur ketika kita dewasa karena sudah terlalu mengandalkan
rasio/menuhankan akal sehingga melupakan bahwa manusia adalah mahluk spiritual
yang memiliki kemampuan luar biasa.
Blind Fold
Reading di Jepang
Kemampuan
anak dalam melakukan aktivitas dengan mata tertutup atau Blind Fold Reading
(BFR) di Indonesia masih hal baru. Di Jepang sendiri sebenarnya sudah cukup
lama ditemukan sehingga tidak heran Jepang menjadi bangsa yang maju.
Jika
di Indonesia, kemampuan BFR masih diributkan dengan mengatakan
hoax/penipuan/ngintip maka di Jepang BFR sudah hal yang biasa bagi anak-anak
karena kemampuan ini hal yang tidak mungkin terbantahkan. Bangsa ini memang
aneh karena lebih suka berkonflik atau berpikiran negatif terhadap pengetahuan
yang baru. Jarang sekali orang-orang yang berpikiran terbuka dan jernih
sehingga mampu berpikir secara objektif.
Makoto Shichida adalah ilmuwan jepang yang telah meneliti otak manusia selama
40 tahun lebih. Metodenya tidak dinamakan "aktivasi otak tengah" atau
"midbrain activation" namun bernama "Shichida Method".
Salah
satu kemampuan setelah mengikuti "Shichida Method" adalah kemampuan
melakukan Blind Fold Reading.
"When Yun
Ying was BLIND-FOLD, she can pick up the right color of blocks when I told her
to what color I want. She was able to get 100% rights. She also can pick up the
right color of the cards. She was even can read the numbers on the card even
she was blind-fold."
Bahkan tidak hanya kemampuan BFR melainkan bisa juga "membaca pikiran" orang lain Jadi jelas bahwa metode Blind Fold Reading sendiri sudah diakui di Jepang dan yang menemukan metodenya adalah ilmuwan yang bergelar profesor dan telah meneliti otak selama 40 tahun lebih dengan mendapatkan penghargaan dari berbagai lembaga ilmu pengetahuan internasional.
GELOMBANG otak
Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalogram dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.GAMMA (16 hz – 100 hz) Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz) Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).
Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz) SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
potensi KEMAMPUAN indigo
Ternyata Indigo mempunyai
beberapa Jenis, dilihat dari kemampuan yang dimiliki maka Indigo dapat di
golongkan menjadi 10 jenis, apa saja itu? Yuk Kita simak:
1. Komunikasi dengan Tuhan:Kemampuan ini berhubungan dengan cakra mahkota pada bagian atas kepala yang merupakan pintu komunikasi antara manusia dengan Tuhan. Cakra ini pada orang Indigo berwarna ungu yang sangat kuat terutama pada saat terjadi koneksi dengan Sang Sumber. Hubungan dengan makhluk-makhluk suci seperti malaikat dan dimensi lain yang lebih tinggi, juga terjadi di cakra ini.
2. Telepati:Telepati adalah kemampuan membaca pikiran dan perasaan manusia atau makhluk lain sering dihubungkan dengan cakra mata ketiga ~ cakra adalah semacam lubang hitam (black hole) pada jiwa kita ~ yang posisinya terletak di depan kepala (dahi). Enam kemampuan setelah ini juga mengandalkan kekuatan cakra ketiga.Mata ketiga tersebut pada tubuh kita terletak di otak bagian depan. Secara fisik berupa ujung-ujung syaraf di kulit luar otak yang berperan sebagai sensor gelombang yang datang.Setiap kali orang berpikir dan beremosi maka otak akan memancarkan gelombangnya. Gelombang berfrekuensi rendah ini merembet dan memantul ke sana kemari dengan kecepatan cahaya kemudian diindra oleh sensor di otak orang indigo dan diolah di otak untuk diubah menjadi sebuah gambaran.Kemampuan membaca pikiran dan perasaan (menangkap gelombang) dimiliki hampir semua orang Indigo, termasuk juga anak-anak Indigo yang masih bayi. Sedangkan kemampuan berkomunikasi jarak jauh mengirim gelombang hanya dimiliki oleh orang Indigo tertentu saja.
3. Klervoyans:Kemampuan untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung di tempat lain. Sama seperti pikiran dan perasaan yang memancarkan gelombang, setiap peristiwa di alam juga memancarkan gelombang. Gelombang tersebut dipancarkan oleh setiap makhluk yang terlibat dalam peristiwa itu, bahkan benda mati sekalipun memancarkan gelombang dari gerak elektron pada atom dan getaran molekulnya. Kemampuan ini meliputi juga kemampuan melihat benda-benda yang tersembunyi atau berada di suatu tempat yang tertutup.
4. Prekognision:Hal ini berhubungan dengan kemampuan memprediksi dan membuat peristiwa yang akan terjadi. Memprediksi peristiwa artinya menggambarkan sebuah kejadian yang akan terjadi sedangkan membuat peristiwa maksudnya menetapkan kejadian yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan untuk menetapkan suatu peristiwa di masa depan termasuk kemampuan sulit yang jarang dimiliki oleh orang Indigo secara umum.Prediksi diperoleh dengan 2 cara, yakni dengan melihat langsung kejadian yang sedang berlangsung di masa depan atau membaca dan menyimpulkan data-data yang ada di masa sekarang dan menyimpulkan sebuah kemungkinan terbesar yang akan terjadi di masa depan.
Cara pertama dilakukan dengan jalan mengembara di dimensi waktu. Rahasianya terletak pada keanehan sifat dimensi waktu. Dimensi waktu tidak berbentuk linier seperti dimensi ruang, tapi berbentukl spiral dengan arah putaran ke dalam dimensi ruang. Anda bayangkan tangga berputar berbentuk spiral di dalam sebuah gedung.Karena arah putaran spiral dimensi waktu mengarah ke dalam dimensi ruang, maka pancaran gelombang yang dipancarkan sebuah peristiwa di masa lalu atau masa depan bukan berasal dari luar tubuh tapi dari dalam tubuh. Meskipun datangnya gelombang dari dalam tubuh diperlukan usaha lebih keras menangkap gelombang ini karena sifat dimensi waktu yang bisa melebar dan menyempit tak terbatas (tidak berhingga). Inilah yang disebut mengembara di dimensi waktu.Namun di dalam dimensi waktu terdapat sebuah jalan pintas, yakni adanya dawai kosmik yang terletak memotong spiral waktu. Anda bayangkan sebuah lift yang memotong tegak lurus arah putaran tangga spiral tadi. Perjalanan dengan menggunakan lift pasti lebih cepat dibandingkan dengan menuruni tanggal berjalan berputar.Pada prakteknya mengembara di dimensi waktu bagi seorang Indigo cukup dengan konsentrasi dan membayangkan suatu waktu (Tahun, bulan, tanggal, atau jam) tertentu gambarannya bisa berupa kalender dan sebuah jam, dan melihat apa yang terjadi pada saat itu. Akan lebih mudah kalau ada orang / saksi yang diketahui terlibat pada peristiwa itu.
5.Retrokognision:Berhubungan dengan kemampuan melihat dan membuat peristiwa di masa lampau. Yang dimaksud dengan kemampuan membuat peristiwa adalah menetapkan suatu kejadian di masa lampau dan itu berpengaruh kepada masa sekarang. Hal ini juga berhubungan dengan spiral dimensi waktu. Kemampuan ini sangat jarang dimiliki oleh orang Indigo karena jarang dipergunakan.Yang umum dilakukan oleh orang Indigo adalah melihat kejadian di masa lalu untuk menjelaskan suatu keadaan yang ada di masa sekarang. Biasanya yang dicari adalah sebab-sebab suatu kejadian, siapakah orang-orang yang terlibat dan bagaimana proses terjadinya.
6. Mediumship:Orang Indigo mempunyai kemampuan untuk menggunakan ruhnya dan ruh orang atau makhluk lain sebagai medium. Orang Indigo mampu berkomunikasi dengan ruh untuk menggali informasi.Ruh adalah gumpalan energi hidup yang berstruktur (badan, kepala dan anggota badan ruh). Ruh menyimpan kenangan seperti halnya tubuh manusia dengan otaknya. Kenangan yang direkam oleh ruh berasal dari pengetahuan dasar yang bersifat idealis (berasal dari Sang Sumber) dan sudah ada sebelumnya serta pengalaman yang bersifat realistis hasil perjalanan selama hidup bersama tubuh.Melihat makhluk dan berkomunikasi dengan makhluk lain yang tidak terlihat tapi berada di dimensi kita termasuk dalam kemampuan ini.
7. Psikometri:Bermakna kemampuan menggali informasi dan berkomunikasi dengani objek apa pun. Hal ini dimungkinkan karena setiap benda terdiri dari susunan atom yang membentuk molekul. Molekul pada benda padat, gas atau cair bergetar dan getarannya menghasilkan gelombang. Molekul dan atom itu juga dapat menyimpan rekaman suatu peristiwa. Rekaman ini bisa digali dan dibaca.
8. Sugesti hipnosis:Orang Indigo yang tidak belajar hipnosis bisa menghipnosis dengan kemampuan telepatinya. Walaupun proses sugestinya berjalan lamban namun bersifat permanen dan bisa diwariskan. Contoh adalah hasil sugesti hipnosis yang dilakukan orang-orang Indigo seperti para Rasul, Nabi, wali dan orang suci lainnya. Pengaruh mereka masih terus berbekas hingga sekarang.
9. Analitik:Kecerdasan (IQ) orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan dari orang biasa adalah kemampuan analisa data secara cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Sebuah kesimpulan atau jawaban atas sebuah pertanyaan atau permasalahan bisa diperoleh oleh seorang Indigo hanya dalam waktu beberapa detik, terutama yang berhubungan dengan analisa kejadian alam. Kemungkinan ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dari orang umum.
10. Telekinetik:Telekinetik artinya menggerakkan benda dari jarak jauh. Pada umumnya berhubungan kuat dengan kemampuan telepati seperti sugesti hipnosis. Merubah perilaku orang lain dengan mengubah susunan genetik pada spiral DNA dan menggerakkan sel, kelenjar atau organ tubuh dalam sistem metabolisme tubuh. Kemampuan untuk menggerakkan benda dengan massa besar tidak umum dimiliki oleh orang-orang Indigo.
HIPNOTIS
Hipnosis adalah suatu kondisi
mental (menurut state theory) atau diberlakukannya peran imajinatif
(menurut non-state theory) Orang yang melakukan proses hipnosis
(memberikan sugesti) terhadap subjek disebut hipnotis (hypnotist).
Hipnosis biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnosis, yang umumnya terdiri dari
rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Sugesti hipnosis dapat disampaikan oleh
seorang hipnotis di hadapan subjek, atau mungkin dilakukan sendiri oleh subjek
(self hipnosis).
Penggunaan hipnosis untuk terapi disebut hipnoterapi,sedangkan penggunaannya sebagai bentuk hiburan bagi penonton dikenal sebagai stage hipnosisDefinisi hipnosis Istilah hipnosis pertama kali dicetuskan oleh james braid pada tahun 1943Definisi hipnosis sendiri sangat beragam, di antaranya:Definisi hipnosis menurut Divisi ke-30 APAHipnosis pada umumnya terkait dengan pengenalan sebuah prosedur
selama subjek tersebut disugesti untuk mengalami suatu pengalaman imajinatif.
Induksi hipnosis merupakan sugesti inisial yang luas menggunakan imajinasi
seseorang dan mungkin mengandung perincian lebih lanjut pada introduksinya.
Sebuah prosedur hipnosis biasanya digunakan untuk memberikan
dukungan dan mengevaluasi respon sugesti. Ketika menggunakan hipnosis,
seseorang (subjek) dipimpin oleh orang lain (hypnotist) untuk memberikan respon
terhadap sugesti untuk berubah pada pengalaman subjektifnya, perubahan
persepsi, sensasi, emosi, pikiran atau tingkah laku. Orang tersebut dapat juga
mempelajari hipnosis diri sendiri (self hypnosis) yang merupakan tindakan untuk
mengatur prosedur hipnosis atas kemauan orang tersebut. Jika subjek berespon
terhadap sugesti hipnotis, umumnya menandakan bahwa hipnosis telah berhasil
dilakukan. Banyak pihak meyakini bahwa respon hipnosis dan pengalaman merupakan
karakteristik keadaan hipnosis. Di lain pihak, diyakini bahwa penggunaan kata
‘hipnosis’ tidak diperlukan sebagai bagian dari induksi hipnotik, sedangkan
pihak lain meyakini bahwa hal tersebut penting.Detail prosedur hipnotik dan sugesti akan berbeda, tergantung
dari tujuan praktisi dan kegunaan klinis atau penelitian. Prosedur tradisional
melibatkan sugesti untuk santai, walau relaksasi tidak perlu dilakukan untuk
hipnosis dan variasi sugesti yang luas dapat digunakan, termasuk sugesti yang
membuat seseorang lebih waspada. Sugesti yang menimbulkan perpanjangan waktu
hipnotis harus dinilai dengan membandingkan respon terhadap skala
terstandardisasi yang digunakan pada keadaan klinis dan penelitian. Ketika
mayoritas individual berespon terhadap sekurang-kurangnya beberapa sugest,
kisaran nilai dari standardidasi dari nilai yg tinggi hingga rata-rata. Secara
tradisional, nilai dikelompokkan menjadi kategori rendah, sedang, dan tinggi.
Sebagaimana pada kasus dengan pengukuran skala positif pada konstruksi
psikologis, seperti perhatian, kewaspadaan, dan bukti tercapainya keadaan
hipnosis akan meningkatkan nilai individual. Definisi hipnosis menurut KBBIHipnosis : keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada
taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberikan
sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali; Hipnotis : membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam
keadaan hipnosis; berkenaan dengan hipnosis Definisi hipnosis menurut Kamus modernHipnotisme: Suatu fenomena yang menyebabkan tidur secara buatan,
yang mengakibatkan sang korban secara tidak normal dapat terbuka untuk
mengikuti saran/sugesti. Subjek hipnosis cenderung untuk didominasi oleh
ide-ide dan saran-saran dari yang meng-hipnotis, ketika di induksi dengan
sugesti atau sesudahnya. Menurut prinsip- prinsip, hipnotisme
sendiri tidak salah, sehingga penggunaannya di dalam kondisi-kondisi tertentu
diizinkan. Namun karena hipnotism mencabut sang subjek/pasien dari penggunaan
akal budi dan keinginan bebasnya secara penuh, [maka] diperlukan sebuah sebab
yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memperbolehkan hipnotis ini
dipraktikkan. Lagipula, sebab hipnotism meletakkan keinginan subjek/pasien di
dalam kuasa dari yang menghipnotis, maka diperlukan tindakan-tindakan
pencegahan untuk menjaga kebajikan subjek/pasien, dan untuk melindunginya dan
orang lain terhadap bahaya menjadi bersalah karena tindakan-tindakan yang dapat
melukai. Untuk alasan-alasan yang genting, seperti untuk menyembuhkan seorang
pemabuk atau seseorang dengan kelainan yang kompleks ingin bunuh diri, adalah
sah untuk menerapkan hipnotism, asalkan dengan tindakan pencegahan bahwa hal
itu diadakan dengan kehadiran seorang saksi yang dapat dipercaya, dengan
seorang ahli hipnotis yang sungguh-sungguh kompeten dan jujur/tulus. Izin dari
subjek/pasien juga harus ada. Beberapa dokumen dari the Holy See menentukan
norma-norma yang harus diikuti di dalam penggunaan hipnotism. (The Holy Office,
August 4, 1956; July 26, 1899).Sejarah hipnosisIstilahInduksiHipnotis biasanya dimunculkan dengan teknik Induksi hipnotik. Secara tradisional, keadaan ini
diinterpretasikan sebagai sebuah metode untuk membuat subjek berada dalam
keadaan ‘hypnotic kerasukan (trance)’. Bagaimanapun para pencetus teori
‘nonstate’ memiliki pandangan yang berbeda, yaitu mempertinggi harapan klien,
menegaskan peran mereka, memfokuskan perhatian, dan lain sebagainya. Ada banyak
variasi teknik induksi yang berbeda-beda menggunakan hipnotisme. Bagaimanapun,
metode yang paling berpengaruh adalah metode ‘fiksasi mata’ (eye-fixation)
Braid, yang dikenal juga dengan mana “Braidisme”. Ada banyak variasi pendekatan
fiksasi mata yang ada, termasuk induksi yang digunakan pada Stanford Hypnotic
Susceptibility Scale (SHSS), pendekatan yang paling banyak digunakan secara
luas pad lapangan hipnotisme.
Deskripsi asli Braid terhadap induksinya adalah sebagai berikut:
“Ambil objek yang terang (saya biasanya menggunakan tempat lanset saya) antara
ibu jari, telunjuk, serta jari tengah tangan kiri, pegang dengan jarak 8 hingga
15 inci dari mata, pada posisi seperti ini, di atas dahi yang dapat menyebabkan
tegangan antara mata dan alis, serta memampukan pandangan pasien terfiksasi
pada objek tersebut.Pasien harus dapat mengerti bahwa pandangan matanya harus tetap
terfiksasi terhadap objek tersebut, dan pikirannya terpusat pada satu objek.
Dapat diamati, bagaimana penyesuaian pandangan mata, pertama-tama pupil akan
berkontraksi dan kemudian berdilatasi, dan setelah mencapai lama yang maksimal,
dapat terlihat gerakan bergelombang, bila jari telunjuk dan jari tengah tangan
kanan, diacungkan dan diarahkan dari benda mendekati kedua mata, sehingga objek
akan menjauh dari mata, yang sering terjadi, kelopak mata akan tertutup secara
tidak sadar dengan gerakan bergetar. Jika tidak terjadi, atau pasien
menggerakkan bola matanya, menimbulkan keinginannya untuk memulai kembali,
berikan pengertian kepadanya bahwa dia boleh menutup mata kita jari digerakkan
lagi mendekati mata, tetapi pandangannya harus tetap terfiksasi, pada posisi
yang sama, dan pikirannya terfiksasi pada satu ide yaitu pada benda yang
dipegang di atas kedua matanya. Umumnya akan ditemukan, bahwa kelopak mata akan
tertutup dengan gerakan bergetar, atau menutup secara spasmodik.” Braid sendiri
kemudian menyatakan bahwa teknik induksi hipnotis tidak diperlukan untuk setiap
kasus dan kebanyakan peneliti kemudian menemukan bahwa pada umumnya tidak
banyak berguna daripada yang diperkirakan sebelumnya terhadap efek sugesti
hipnotik. Banyak variasi dan alternatif dari teknik hipnotis asli telah
berkembang. Bagaimanapun, sekitar 100 tahun setelah Braid memperkenalkan metode
tersebut, peneliti lain masih menyatakan: 9 dari 10 teknik hipnotik yang aman
adalah posisi bersandar, relaksasi otot, dan fiksasi pandangan disertai dengan
penutupan mata.SugestiKetika James Braid pertama kali mendeskripsikan hipnotisme, dia
tidak menggunakan istilah sugesti tetapi dimaksudkan pada tindakan untuk memfokuskan pikiran sadar subjek terhadap satu ide yang
dominan. strategi terapi utama Braid melibatkan stimulasi atau mengurangi fungsi
fisiologis pada area tubuh yang berbeda. Pada karya berikutnya, bagaimanapun
juga, Braid meletakkan dasar bentuk sugesti verbal dan nonverbal, termasuk
penggunaan ‘sugesti bangun’ (waking suggestion) dan Hipnotis diri sendiri (self
hypnosis). Setelah itu, penekanan hipnotis oleh Hippolyte Bernheim bergeser
dari keadaan fisik pada proses psikologis sugesti verbal. konsep Bernheim terhadap sugesti verbal primer pada
hipnotis mendominasi subjek selama abad ke-20. Sehingga membuat beberapa pihak
menyatakan bahwa ia adalah Bapak Hipnotis Modern. Hipnotisme kontemporer
memakai berbagai macam sugesti, termasuk:
Sugesti verbal langsung Sugesti verbal tidak langsung, seperti
permintaan atau sindiran, metafora, dan ungkapan kata-kata pihak lain.Sugesti nonverbal dalam bentuk imajinasi mental, nada suara, dan
manipulasi fisik. Perbedaannya pada umumnya ada antara sugesti yang diberikan
dengan permisif atau dengan cara yang lebih otoriter. Beberapa sugesti hipnotis
dimaksudkan untuk memberikan respon langsung, sedangkan lainnya (sugesti
pascahipnotik) dimaksudkan untuk memicu respon setelah ada penundaan waktu
selama beberapa menit hingga beberapa tahun pada beberapa kasus.Pikiran sadar vs pikiran bawah sadarBeberapa praktisi memahami sugesti sebagai suatu bentuk
komunikasi primer langsung pada pikiran sadar subjek, sementara praktisi lain memandang sugesti sebagai sarana
untuk berkomunikasi dengan pikiran bawah sadar atau pikiran sadar.
Konsep-konsep ini diperkenalkan dalam konsep hipnotisme pada akhir abad 19 oleh sigmund freuddan pierre janet. Perintis hipnotisme periode
zaman victoria,
termasuk Braid dan Bernheim, tidak menggunakan konsep-konsep ini, tetapi
mengakui bahwa sugesti hipnotis diarahkan kepada pikiran sadar subjek. Memang,
sebenarnya Braid mendefinisikan hipnotisme sebagaimana berpusat kepada
perhatian sadar terhadap suatu ide atau sugesti yang dominan. Pandangan berbeda
mengenai sifat dasar pikiran telah menimbulkan berbagai konsep tentang sugesti.
Praktisi hipnotis yang mempercayai bahwa respon yang dimediasi terutama oleh pikiran bawah sadar, seperti milton h.erickson, menciptakan berbagai macam kegunaan sugesti tidak
langsung seperti metafora atau cerita, yang bermaksud untuk menemukan artinya
dari pikiran sadar subjek. Konsep sugesti subliminal juga bergantung terhadap
pola pikir. Sebaliknya, praktisi hipnotis yang percaya bahwa respon terhadap
sugesti terutama dimediasi oleh pikiran sadar, seperti Theodore Barber dan
Nicholas Spanos cenderung menggunakan lebih banyak sugesti dan instruksi verbal
secara langsung.
Refleks Ideo-DinamisTeori neuro-psikologis sugestif hipnosis pertama kali
diperkenalkan oleh james braid yang mengadaptasi teori teman dan koleganya,
William Carpenter tentang respon ideo motor untuk menjelaskan fenomena hipnotis. Carpenter
telah mengamati secara dekat dari pengalaman sehari-hari tentang ide bahwa
dalam kondisi tertentu, gerakan otot dapat cukup menghasilkan reflex, atau otomatisasi, kontraksi
atau gerakan otot-otot yang terlibat, meskipun dalam derajat yang sangat kecil.
Braid menjelaskan teori Carpenter untuk mengamati berbagai respon tubuh, selain
gerakan otot, dapat dipengaruhi, contohnya, ide bahwa menghisap lemon secara
otomatis dapat merangsang produksi air liur, sebagai respon kelenjar
sekretorik. Oleh karena itu Braid mengadopsi istilah ‘ideo-dinamis’ yang
berarti ‘kekuatan ide’ untuk menjelaskan berbagai gejala ‘psiko-fisiologis’
tubuh. Braid istilah ‘ide mono dinamis’ untuk merujuk pada teori bahwa hipnotis
bekerja dengan memusatkan perhatian pada satu ide untuk memperkuat pada satu
ide untuk memperkuat respon reflex ideo-dinamis. Variasi dasar atau teori
sugesti ideo dinamis terus memegang pengaruh besar atas teori-teori hipnotsis
berikutnya, termasuk Clark L.Hull, Hans Eysenck, dan Ernest Rossi. Perlu
dicatat, bahwa pada Psikologi periode Victoria, kata ‘ide’ mencakup setiap
representasi mental, contohnya, citra mental, atau ingatan, dan lain
sebagainya.
Sugesti Pascahipnotis (post-hypnotic)Diduga sugesti pascahipnotis dapat digunakan untuk mengubah
perilaku seseorang setelah dihipnosis. Seorang penulis menyatakan bahwa
‘seseorang bisa bertindak beberapa waktu kemudian berdasarkan satu sugesti yang
ditanamkan pada sesi hipnosis’. Seorang hipnoterapis mengatakan kepada salah
satu pasiennya yang juga kawannya: “Ketika saya menyentuh jari Anda, Anda akan
segera terhipnotis”. Empat belas tahun kemudian, pada sebuah pesta makan malam,
ia menyentuh jari temannya tersebut dan kepala temannya segera jatuh terkulai
di kursi.Kerentanan
Braid membuat perbedaan kasar antara berbagai tahapan hypnosis yang disebut
sebagai tahap kesadaran hipnotisme pertama dan ke dua. Kemudian ia menggantikan
istilah ini dengan perbedaan antara tahapan ‘subhipnotis’, ‘hipnotis penuh’ dan
‘koma hipnotis’.. Jean-Martin Charcot membuat perbedaan serupa antara tahapan
ini dengan nama berjalan saat tidur (somnambulism), kelesuan (lethargy), dan
katalepsi. Namun Ambroise-Auguste Liebeault dan Bernheim memperkenalkan skala
hipnotis yang lebih dalam, berdasarkan kombinasi tingkah laku, respon
fisiologis dan respon subjektif. Sebagian di antaranya adalah akibat sugesti
langsung dan sebagian akibat sugesti tidak langsung. Pada dekade pertama abad
20, skala kedalaman klinis digantikan oleh penelitian klinis. Skala yang paling
berpengaruh adalah ciptaan Davis-Husband dan Friedlander-Sarben yang
dikembangkan pada tahun 1930-an. Andre Weitzenhoffer dan Ernest R.Hilgard
mengembangkan Skala Kerentanan Hipnotis Standford pada tahun 1959, yang terdiri
dari 12 bagian tes sugesti diikuti dengan skenario hipnotis terstandardisasi
induksi fiksasi mata dan kemudian menjadi salah satu pegangan penelitian yang
paling banyak direfensikan di bidang hipnotis. Tidak lama setelah itu, pada tahun
1962, Ronald Shor dan Emily Carota Orne mengembangkan skala kelompok yang
mirip, disebut Skala Kerentanan Hipnotis Kelompok Harvard (Harvard Group Scale
of Hypnotic Susceptibility (HGSHS)). Sedangkan teori yang lebih tua tentang
kedalaman skala, mencoba untuk menyimpulkan tingkat ‘kerasukan (trance)
hipnotis’ berdasarkan tanda-tanda yang dapat diamati, seperti amnesia spontan,
kebanyakan pengukuran skala dari respon yang diamati atau dievaluasi sendiri
terhadap tes sugesti spesifik, seperti sugesti langsung kekakuan lengan
(katalepsi). Skala Standford, Harvard, dan skala kerentanan lain mengubah angka
menjadi penilaian kerentanan seseorang seperti ‘tinggi’, ‘medium’, ‘rendah’.
Diperkirakan 80% populasi berskala medium, 10% tinggi, dan 10% rendah. Nilai kemampuan
hipnotis biasanya menetap tinggi pada masa hidup seseorang. Penelitan oleh
Deirdre Barret menyatakan bahwa ada dua tipe subjek yang rentan yang disebut
‘Pengkhayal’ (Fantasizers) dan ‘Pemisah’ (dissociaters). Skor pengkhayal tinggi
pada skala penyerapan sehingga mudah memblok stimulus dunia nyata tanpa
hipnotis, sering kali berkhayal, melaporkan teman-teman khayalan pada saat
kanak-kanak dan tumbuh dengan orang tua yang menyarankan permainan imajinasi.
Pemisah sering memiliki riwayat penyiksaan anak atau trauma lainnya, belajar
untuk lari pada kehampaan dan untuk melupakan kejadian-kejadian yang tidak
menyenangkan. Kemampuan mereka untuk berkhayal sering menjadi kosong daripada
khayalan kenangan yang samar-samar. Kedua nilai kelompok ini sama-sama tinggi
untuk skala formal kerentanan hipnotis.
Perilaku kognitif
Di paruh ke dua abad ke dua puluh, ada dua faktor yang memberikan kontribusi bagi pengembangan pendekatan perilaku kognitif Hipnotis.
1. Teori kognitif dan perilaku tentang hakikat Hipnotis
(dipengaruhi oleh teori Sarbin dan Barber) menjadi semakin berpengaruh.2. Praktik hipnoterapi dan berbagai bentuk terapi perilaku
kognitif tumpang tindih dan saling memengaruhi. Meskipun teori hipnotis
perilaku kognitif harus dibedakan dari pendekatan perilaku kognitif untuk
hipnoterapi, keduanya memiliki konsep serupa, terminologi, dan asumsi yang
telah diinterintegrasikan oleh para peneliti dan klinisi yang berpengaruh
seperti Irving Kirsch, Steven Jay Lynn, dan lain-lain.Pada awal terapi kognitif-perilaku pada tahun 1950-an, Hipnotis
digunakan oleh para terapis perilaku awal seperti Yusuf Wolpe dan juga
oleh para terapis kognitif awal seperti Albert Ellis. Barber, Spanos &
Chaves memperkenalkan istilah "perilaku kognitif" untuk menggambarkan
teori keadan tidak terhipnotis (nonstate) pada Hypnotism:Imagination &
Human Potentialities (1974). Namun, Clark L. Hull telah memperkenalkan
psikologi perilaku kembali ke tahun 1933, yang didahului oleh Ivan Pavlov.
Bahkan, teori dan praktik awal dari hipnotisme, bahkan teori Braid, mirip
dengan teori kognitif-perilaku dalam beberapa hal.
Praktik hipnosisPraktik-praktik hipnotis pada awalnya dikenal sebagai teknik meditasi dari Timur (oriental). Praktik-praktik
hipnotis yang dilakukan kini memiliki kesamaan dengan berbagai bentuk meditasi
yoga oleh agama hindu dan praktik-praktik spiritual kuno, seperti yang dideskripsikan
oleh tulisan Persia kuno tentang berbagai macam ritual agama dan ritual
penyembuhan yang dilakukan di Timur.
Dalam tulisannya di "Kekuatan Pikiran di atas Kekuatan
Jasmani", walaupun James Braid menentang dalil-dalil kepercayaan pada
fenomena ini, namun tulisannya menunjukkan bahwa meditasi dari Timur
menghasilkan efek-efek hipotisme dalam kesendirian, tanpa hadirnya seseorang
yang menghipnotis, sehingga ia melihatnya sebagai bukti bahwa hipnotisme
terdapat dalam praktik-praktik kuno meditasi dan bukan dari teori-teori moderen
maupun praktik aliran mesmerisme.Kontroversi hipnotisWalaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun
banyak perbedaan pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana
hipnosis bekerja.Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir.
Ia menekankan bahwa subjek yang dihipnotis pada dasarnya diminta untuk
"menuju kondisi seperti pasien epilepsi ditirukan
seperti sebuah parodi". Apabila subjek terlihat seperti
kerasukan, maka hal ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks
yang mirip secara sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang
diberikan kepadanya dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta.
Bagaimanapun hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme,
histeria, dan kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang oleh pelaku terapi yang antusias
akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan pendeta-pendeta atau
pelaku ritual agama pada satu sisi - dan di sisi lain ada orang-orang yang
mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan kebutuhan
emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya.Proses hipnotisproses terjadinya hipnotis syarat hipnosis:1.
klien/subjek (orang
yang di hipnosis), harus bersedia, tidak menolak untuk di hipnosis.
2.
menggunakan bahasa
yang di mengerti
3.
hipnotist (orang yang
menghipnosis) harus percaya diri
Dengan keyakinan induksi hipnosis dapat dijalankan dan induksi
itu sendiri ada bermacam-macam.·
Pertama, membawa
kesadaran seseorang ke posisi setengah sadar memasuki alam bawah sadar pasien.
·
ke dua, dilakukan
pendalaman, tujuanya agar klien lebih rilek, memasuki alam bawah sadarnya lebih
dalam lagi, dan membuat kondisi klien sangat fokus.
·
ke tiga, diberikan
sugesti yang sesuai tujuan, kalau hipnosis panggung biasanya sugesti yang
diberikan itu bersifatentertaintment, tapi kalau dalam hipnosis
kesehatan, penyembuhan (hipnoterapi), sugesti yang diberikan bertujuan untuk
penyembuhan.
langkah terakhir adalah
mengakhiri hipnotis, dan membawa klien ke posisi sadar dengan sugesti tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)