Translate

Minggu, 18 Januari 2015

GELOMBANG otak

Kalau kita pergi ke rumah sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalogram dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan, kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya. Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau gelombang otak yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa kondisi kesadaran.Getaran atau frekwensi adalah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz. Berdasarkan riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak) sependapat bawah gelombang otak berkaitan dengan kondisi pikiran. Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi gelombang otak dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.GAMMA (16 hz – 100 hz) Adalah gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan, kondisi ini dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr. Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz), akan yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz) Merupakan gelombang otak yang terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi dengan orang lain di sekitar Anda. Gelombang beta dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12 hz ~ 15 hz).

Sensori Motor Rhytm (12 hz – 16 hz) SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy, ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .

Tidak ada komentar: